October 12, 2011

Tata Letak Rumah Aceh

Oleh: Agus Budi Wibowo

Letak denah rumoh Aceh biasanya dibangun menghadap ke utara dan ke selatan sehingga letaknya tepat membujur dari arah timur ke barat. Hal ini dikarenakan angin di daerah Aceh umumnya bertiup dari arah timur ke barat atau sebaliknya. Bahkan angin yang paling kencang bertiup di daerah Aceh disebut angin Barat. Angin ini sering menghancurkan dan memporak-porandakan bukan hanya tanaman kecil seperti padi, tembakau dan sayur-sayuran. Akan tetapi lebih dari itu angin barat ini sering juga menumbangkan pohon-pohon besar, bahkan menghancurkan rumah-rumah penduduk. Karenanya dengan adanya konstruksi denah rumah yang memanjang dari Timur ke Barat seperti itu dapat membantu keutuhan serta daya tahan rumah dari hempasan angin kencang. Selain itu sirklus matahari yang terjadi juga dari arah timur ke barat juga memaksimalkan pemasukan cahaya alami ke dalam ruangan pada waktu siang hari sehingga tidak diperlukan penerangan buatan. Dengan orientasi demikian pula masalah hujan dan angin dapat diatasi. Bentuk atap pelana yang membujur dari arah Timur ke Barat dapat mengurangi tempiasan air hujan masuk ke dalam rumah dan mengatasi angin kencang yang sering terjadi di daerah Aceh.

Angin yang kencang ini pernah dialami oleh pelaut asing yang akan memasuki Banda Aceh. Laksamana Perancis Beaulieu ketika hendak berlabuh di kota Banda Aceh memerlukan waktu delapan hari sebelum benar-benar berlabuh padahal untuk itu jaraknya hanya tinggal empat mil dari tempat kapalnya berhenti dan menjatuhkan jangkarnya untuk berapung. Ketika hendak masuk ke Banda Aceh melalui sungai, ia masih disambut oleh angin yang bertiup dari haluan sampai ia kehilangan jangkar. Pada bulan April 1637 Peter Mundy (Lombard, 1986: 55) juga dengan susah payah mencapai tempat berlabuh: “Wee gott into Achein, being hindred until now by currants and contrairy winds, getting little these 2 or 3 days”.
Selain itu, penempatan posisi denah rumoh Aceh yang membujur dari timur ke barat ternyata juga dipengaruhi oleh sistem religi. Keberadaan agama Islam sejak awal perkembangannya di Aceh telah banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Aceh, baik dalam bidang fisik maupun psikologis (Karel dan A. Stenbrink, 1984 : 187). Karenanya wajar apabila letak denah rumoh Aceh sebagai bagian dari hasil budaya masyarakat Aceh juga dipengaruhi oleh unsur-unsur Islam. Dengan adanya penempatan letak denah rumoh yang membujur dari timur ke barat seperti itu dapat membantu untuk menentukan arah kiblat shalat yang tepat dalam rumah, baik untuk si pemilik rumah itu sendiri maupun bagi tamu yang datang dari luar Aceh, pun menghindari akibat angin barat yang ganas yang dapat merusak atap rumah.

No comments: